Kita seringkali menjumpai hubungan yang erat antara masyarakat adat atau komunitas lokal dengan sebuah wilayah, areal atau sumber daya alam tertentu yang didasarkan pada alasan-alasan kultural, spiritual dan filosofis. Hubungan ini kemudian melahirkan tata kelola sumberdaya alam dan wilayah yang efektif, dan secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi pada konservasi alam. Inilah yang kami sebut sebagai “ICCAs- Indigenous and Local Communities Conserved Areas”. Di Indonesia, Working Group ICCAs Indonesia (WGII) menyepakati istilah Areal Konservasi Kelola Masyarakat (AKKM) untuk menerjemahkan ICCAs.

STATUS TERKINI REGISTRASI AKKM
Kontribusi Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal untuk Pelestarian Keanekaragaman Hayati di indonesia
selengkapnya
REGIONAL ASSEMBLY ICCA CONSORTIUM SOUTHEAST ASIA
Upaya kolektif meneruskan dukungan untuk mendorong pengakuan dan perlindungan praktik pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan oleh masyarakat adat dan lokal di Asia Tenggara
Selengkapnya
ICCA Danau Bagantung
Pengelolaan danau bergambut secara lestari oleh masyarakat lokal Dusun Tanjung Pusaka, Kab. Pulang Pisau
Profil